Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Kamis, 02 Desember 2010

Hentikan Polemik SBY-Sultan Demi Keutuhan NKRI

Hentikan Polemik SBY-Sultan Demi Keutuhan NKRI
 
 
MEDAN, Pemerhati politik, hukum dan sosial asal Sumatera Utara, RAY Sinambela,SH meminta agar polemik antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dan Sri Sultan Hamengkubuwono X  dihentikan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apapun alasannya sesama anak bangsa (pribumi) tidak boleh bertikai apalagi berpolemik. Disisi lain orang-orang atau oknum tertentu harus bisa menahan diri apalagi memprovokasi.
 
"Hentikan polemik SBY dan Sri Sultan demi keutuhan negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ), tidak boleh saling menyalahkan dan harus duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik," ujar RAY Sinambela SH yang juga Ketua Umum Forum Pribumi Indonesia Bersatu itu, di Medan, Kamis (2/11).
 
RAY Sinambela mengemukakan, sesama anak bangsa harus berpikir positif dan saling menjaga agar negara tetap dalam suasana kondusif  serta jauh dari agitator. Oleh karena itu, demi keutuhan bangsa SBY dan Sri Sultan juga harus mewaspadai orang-orang atau oknum yang memecah belah yang dinilainya sebagai gaya lama identik dengan gaya komunis dan tidak ada yang merasa benar dan dipersalahkan.
 
Sebab menurut RAY lagi, habitat bangsa pribumi (Indonesia Bersatu)  sudah teruji sejak dahulu kala dengan karakter masyarakat yang susah dipecah-belah.Meski diakui, hubungan antara SBY-Sultan kurang harmonis, tetapi  harus juga diakui niat Presiden SBY tetap baik. Presiden sebagai lambang kenegaraan harus dihargai dan wajib dihormati,  jikapun ada statemen SBY tentang monarkhi DIY Jogja tetapi alangkah baik jika diterjemahkan tetap dalam lingkup menjaga keutuhan NKRI.
 
Lebih jauh, RAY Sinambela mengemukakan, belajar dari polemik antara SBY-Sri Sultan, yang bermuara adanya perlawanan masyarakat Jogja apalagi niatan membuat referandum, RAY menilai, sepertinya polemik SBY-Sultan  ini diperuncing oleh pihak-pihak tertentu bahkan ada keinginan pihak lain agar negara ini tetap dalam ketidakpastian agar para koruptor bebas menikmati uang korupsi.
 
"Polemik ini harus dihentikan demi keutuhan NKRI, politik adu-domba adalah gaya lama sama dengan PKI dan harus diwaspadai bahaya laten yang mengancam kehidupan berbangasa dan bernegara dan semuanya menahan diri," tandas RAY Sinambela.

Kepala Daerah Tidak Hadiri Undangan.

Rapat Koordinasi Batal
* Kepala Daerah Tidak Hadiri Undangan.

MEDAN, Kepala Bagian Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Utara, Syaiful Hutasuhut, mengatakan kunjungan anggota DPD RI, Rudolf M Pardede dengan seluruh pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 33 kabupaten/kota tidak jadi dilakukan karena kepala daerah tidak mengindahkan undangan. "Undangan sudah kita kirimkan kemarin siang (Rabu (1/12)), dan yang lain datang," katanya di kantor Gubernur Sumatera Utara, Kamis (2/12).
Ia mengatakan kalau Rudolf tidak mau membicarakan agenda yang telah dijadwalkan jika hanya dihadiri sebahagian kecil kabupaten/kota saja.
Mewakili Gubernur Sumatera Utara hadir Staf Ahli Gubernur, Zulkifli, Kepala Inspektorat diwakili Ridin Turnip, H Rahmad SH mewakili Bupati Langkat, H Rudi Bangun SE mewakili DPRD Langkat, G Tumanggor SE mewakili Bupati Simalungun, SML Simangunsong mewakili DPRD Simalungun, Palentin Sinamo mewakili Wali Kota Pematangsiantar, H Hasbi Budiman sekretaris daerah Kota Tebing Tinggi, Alfi Syahputra perwakilan binamarga.
Pertemuan ini dilakukan untuk membahas adanya temuan BPK di pemerintahan Provinsi Sumatera Utara potensi kerugian Rp 47 triliun.
"Kini temuan tersebut yang sudah sampai di kejaksaan sudah sepuluh kasus, dan lima kasus di KPK dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara," kata Rudolf. Dari lima kasus yang sudah sampai ke KPK termasuk kasus Kabupaten Langkat, dalam hal ini ketika Syamsul Arifin sebagai Bupati Langkat.
Diharapkan jika pertemuan tersebut bisa berjalan dengan langsung, akan dibahas dan dicari solusi untuk memperbaiki penyelewengan tersebut. "Jika bisa diperbaiki, kita harapkan tidak sampai ke tangan hukum," katanya.
Namun Rudolf menolak untuk memberikan rincian temuan seharusnya dipaparkan dalam rapat tersebut, yaitu temuan yang tersebar diseluruh kabupaten/kota juga Pemprov Sumut.
DPD memiliki panitia akuntabilitas publik yang merupakan organ kelengkapan di tubuh BPK untuk mengawasi penyelewengan di pemerintah daerah. "Maka untuk perbaikan sesungguhnya masih bisa dilakukan jika segera diselesaikan," katanya.
Syaiful Hutasuhut mengatakan, rapat tersebut tidak dilakukan karena Rudolf mengharapkan yang hadir adalah bupati/wali kota. "Yang datang justru perwakilan, dan Kota Medan yang paling dekat justru tak datang," katanya.

CSR MEn

CSR PTPN III Menurun


MEDAN, ‎​Ketua Komisi B DPRD Sumatera Utara, Bustami memimpin rapat dengar pendapat komisi B dengan Pihak PTPN III di ruang komisi B DPRD Sumut, Kamis (2/12).
Dalam rapat ini diagendakan untuk membahas sejauh mana PTPN III telah mengamalkan Peraturan menenteri nomor 05 tahun 2007 tentang program kemitraan dan binaan lingkungan (PKBL). Termasuk juga mengenai CSR yang telah disalurkan oleh PTPN III.
Untuk tahun 2010 dana CSR PTPN III sebagai BUMN per Oktober 2010 yang telah terealisasi Rp 7637365317,- jauh lebih kecil dibandingkan dana CSR yang direalisasikan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp 22 039 102 850,-
Dana CSR diberikan dalam bentuk bantuan keberbagai aspek yaitu Pemerintah, sosial, bencana, lingkungan hidup, kerohanian, kesenian, olah raga, kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan, kebudayaan.
Pada kesempatan itu, Bustami sebagai pimpinan mengatakan agar PTPN III lebih memperhatikan kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasi perkebunan tersebut. "Jangan masyarakat malah takut, seperti yang kita temukan di lapangan," katanya.
Lebih lanjut komisi B meminta agar program pencairan dana yang memang diperuntukkan bagi masyarakat agar dipublikasikan. "Jangan yang tau program hanya yang ada disekitar kebun saja," kata Anggota Komisi B, Ramli.
Kepala Pengurusan Bidang Internal PTPN III, Gusmar Harahap yang memimpin rombongan PTPN III mengatakan bahwa pemisahan dan menghalangi masyarakat masuk ke wilayah perkebunan dimaksudkan untuk mengurangi kecelakaan kerja. "Siapa pun boleh masuk, tidak pernah kita halang-haangi," katanya.
Namun untuk lebih jauh saat di konfirmasi wartawan seusai rapat Gusmar menolak untuk memberi keterangan.

Ayah Bagi Pegawai

Menjadi Ayah Bagi Pegawai.

MEDAN, ‎​Memasuki usia purnabakti, mantan Sekretaris Daerah (sekda)Provinsi, RE Nainggolan memberikan suasana haru di lingkungan Pemprov Sumatera Utara. Seperti yang terlihat kemarin, Rabu (1/12) seluruh pegawai yang ada di lingkungan kantor gubernur merasa kehilangan dengan berakhirnya masa jabatan RE Nainggolan.
Menurut beberapa pegawai yang di konfirmasi Tribun Medan, merasa kehilangan akan berakhirnya tugas RE Nainggolan. Secara spontan mereka terlihat sedih saat ditanyai masalah tersebut.
Seperti yang disampaikan pegawai di lingkungan pemprov, RE Nainggolan seorang ayah bagi pegawai di Pemprov Sumut. "Dia menganyomi seluruh bwahannya, juga memberi contoh yang baik," katanya.
Ada juga yang mengatakan sosok RE seorang pemimpin yang tegas, rajin dan ramah kepada semua orang. Setiap pegawai yang ditanyai Tribun Medan menyampaikan hal yang sama. Dan mereka menolak untuk disenbutkan namanya, karena menurut mereka seluruh pegawai yang ada di lingkungan Pemprov Sumut memiliki pandangan sama untuk RE Nainggolan.
Seluruh pegawai saat kepergian RE Nainggolan pagi harinya, pegawai terlihat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Tidak ada ruangan biro yang kosong.
Sosok seorang pemimpin seperti RE Nainggolan akan menjadi kenangan bagi para pegawai di lingkungan Pemprov Sumut. "Tidak akan terlupakan jasa dan kebaikan bapak itu," kata seorang pegawai.

Doa Untuk Syamsul Arifin

Doa Untuk Syamsul Arifin


MEDAN, RE Nainggolan secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Sumatera Utara, H Syamsul Arifin SE yang kini sedang berada di Salemba. Ia mengatakan kalau Syamsul Arifin adalah sesosok tokoh yang sangat ia kagumi, Rabu (1/12).
”Lebih khusus kepada Bapak Syamsul Arifin saya benar-benar merasa sangat dihargai beliau. Saya banyak belajar kepemimpinan dari Pak Syamsul. Saya senantiasa mengajak kita semua berdoa semoga Pak Syamsul tetap sehat dan lepas dari segala cobaan sehingga Pak Syamsul segera kembali memimpin Sumut,” katanya sambil menyeka air mata.
Seolah tak tahan membendung air mata, saat mengucapkan kata tersebut RE harus tertunduk dan menyeka air matanya.
Nainggolan berpesan kepada seluruh PNS, mereka secara birokrasi telah berpisah, namun semangat korps dan kinerja harus terus dibangun dan tidak boleh berjarak sehingga ia memotivasi seluruh PNS agar senantiasa bertumbuh dan berkembang dengan mengutamakan keikhlasan kinerja dalam koridor taat azas dan rendah hati.
Kegiatan setelah purnabakti, RE Nainggolan yang meraih gelar Doktor Cum Laude dari USU ini mengemukakan untuk sementara ini beliau merenung dan mengevaluasi diri dulu meski tidak tertutup kemungkinan akan terjun ke dunia pendidikan sebagai staf pengajar di perguruan tinggi. Ia juga membenarkan tentang adanya informasi bahwa beberapa pimpinan perguruan tinggi terkemuka di Sumut telah ”meminang” dirinya untuk mengabdi sebagai dosen.
"Ada beberapa perguruan tinggi yang menghubungi saya, tapi saya akan menimang cucu dulu," kata RE saat ditemui di kediamannya jl Beringin 7, Gaverta Helvetia, Medan kemarin siang.
Ia tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Karena menurutnya untuk mengabdi itu tidak ada batas waktunya. Dan sangat meyakini bahwa Tuhan akan memberi kekuatan baginya untuk tetap bisa berkarya bagi nusa dan bangsa.
Namun untuk masuk kedunia politik, RE menyampaikan belum ada rencana. "Kalau untuk itu belum terpikirkan oleh saya," katanya.

Suasana Haru Keberangkatan RE Nainggolan.

Suasana Haru Keberangkatan RE Nainggolan.


MEDAN, ‎​DR RE Nainggolan MM, mantan Sekretaris daerah Provinsi Sumatera Utara, berpesan agar sikap rendah hati yang dilandasi ketulusan dan kasih sayang dalam ikatan toleransi pluralisme hakiki kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) se-Sumut, terutama dalam melayani masyarakat.     ”Saya titipkan kebajikan dalam oase kasih sayang kepada semua saudaraku para PNS. Mari terus kita pupuk sikap rendah hati dalam kebersamaan sehingga apa pun tugas dan pengabdian itu terlaksana dengan sopan dan santun,” katanya saat memimpin Apel Purnabakti di Lapangan Upacara Kantor Gubsu di Medan, Rabu (1/12). Dengan mata berkaca-kaca sambil sesekali menyeka air mata, RE Nainggolan di hadapan para pejabat teras, staf dan seribuan pegawai jajaran Pemprov Sumut, RE Nainggolan mengapitkan tapak tangan sembah sambil menundukkan kepala menyampaikan mohon maaf kepada seluruh PNS atas kekhilafan yang pernah diperbuatnya, sekaligus pamit karena mulai 1 Desember 2010 ia memasuki masa purbakti setelah 36 tahun mengabdi kepada negara dan masyarakat.
Ia juga menjelaskan sejarah singkat perjalanan masuknya menjadi seorang PNS. "Sekitar 320 km jaraknya dari tempat ini saya menjadi seorang PNS, tepatnya di Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara," katanya. Untuk pertama kali, RE bertugas sebagai kurir surat, mengisi amplop dan mengantarkannya. Dan setelah menjalani perjalanan pengabdian yang panjang, tahun 2008 ia diangkat menjadi Sekretaris daerah Provinsi Sumatera Utara.
"Inilah tempat yang saya anggap tidak akan pernah bisa saya pijak, namum berkat Tuhan saya bisa bersama-sama dengan saudara sekalian di sini, dan mengabdi selama 2 tahun 6 bulan," katanya. Ia sangat mensyukuri hal tersebut, karena Tuhan tetap memberikan kekuatan kepadanya.
Yang terutama ditanamkan RE Nainggolan adalah bahwa persahabatan memang berharga dan mahal tapi lebih berharga kebenaran.
Apel Purnabakti dengan Komandan Upacara Assisten Administrasi Drs H Asrin Naim ini berlangsung khidmat dan haru, terutama saat seorang PNS, Wispa, membacakan bait-bait Puisi karya Drs H Eddy Syofian MAP (Kadis Kominfo Sumut yang kini juga Pj Walikota Tebingtinggi), yang intinya apresiasi terhadap RE Nainggolan yang dalam kepemimpinannya sangat berwibawa, taat azas, pengayom dan mampu mengakomodir pluralisme dalam bingkai aturan dan norma berlaku.
RE Nainggolan juga tidak mampu menahan haru. Setelah beliau mengembalikan aset-aset negara yang selama ini dipakainya atas nama jabatan kepada Kepala Biro Perlengkapan dan Aset, diantaranya mobil jeep Fortuner tahun 2008 plat merah BK 1 C warna hitam metallic dan sedan Altis tahun 2009 BK 1830 K warna hitam mica, seluruh pejabat dan pegawai yang hadir langsung menyalami Nainggolan secara tertib.
    Suasana tampak begitu haru. Sebagian besar pegawai, termasuk golongan rendah, spontan memeluk yang disambut pula dengan rangkulan hangat oleh RE Nainggolan diiringi beberapa lagu yang dibawakan Paduan Suara Dinas Kominfo Sumut.  Linangan air mata, baik di pipi RE Nainggolan maupun sejumlah pegawai tidak terbendung ketika Nainggolan diberi kalungan bunga sesaat memasuki mobil pribadinya. Selanjutnya diiringi lambaian seribuan tangan PNS, mobil sedan bernomor BK 211 NG yang membawa RE Nainggolan secara perlahan bergerak meninggalkan halaman Kantor Gubsu. Kepada wartawan Nainggolan yang mantan Bupati Taput dan pernah menjabat beberapa posisi strategis di Pemprov Sumut  sebelum dipercaya sebagai Sekdaprovsu seperti Kepala Badan Infokom dan Kepala Bappeda Sumut ini mengaku bahagia dalam perjalanan tugasnya didukung penuh oleh para staf dan pegawai. ”Kebahagiaan inilah yang tercetus pada hari ini diiringi tangis dan derai air mata saya karena harus berpisah,” katanya.
”Saya mengetahui betul sangat banyak kekurangan dan kekhilafan saya selama mengabdikan diri. Namun masyarakat, khususnya para PNS di Sumut tampaknya memaklumi semua itu dan ikhlas memaafkan kekurangan-kekurangan saya itu. Saya benar-benar terharu dan berterima kasih. Tanpa dukungan masyarakat khususnya jajaran birokrat di Sumut, saya tidak berarti apa-apa,” ujarnya. Beliau juga terharu karena selama mengabdikan diri di birokrasi, semua gubernur sebagai atasannya sangat menghargai dan menghormati dirinya, khususnya ketika gubernur dijabat H Rizal Nurdin (alm), Rudolf M Pardede maupun Gubsu H Syamsul Arifin.

Rustam Effendi Nainggolan Masuki Masa Purnabakti

Rustam Effendi Nainggolan Masuki Masa Purnabakti


MEDAN, Kepala Komunikasi dan Informatika Pemprov Sumut, Eddy Sofyan mengatakan secara resmi di kantor Gubernur Sumatera Utara bahwa Sekretaris Daerah (sekda)Provinsi, RE Nainggolan mulai 1 Desember 2010 memasuki masa purna bakti. "Sekda RE Nainggolan telah menjalani tugas sebagai Sekretaris Daerah (sekda)Provinsi, RE Nainggolan 2 tahun 6 bulan," kata Eddy, Selasa (30/11).
Eddy menyampaikan kalau sepanjang perjalanan karir yang dijalani RE Nainggolan selama 35 tahun jabatan. Dan pangkat paripurna telah ducapai pembina utama golongan 4E.
Perjalanan karir RE Nainggolan dimulai dari alumni APDN Medan, dimulai bertugas di Tapanuli Utara yaitu pegawai kantor camat Pahae, Kepala Dinas Pendapatan Taput, Kepala Bappeda di Taput, Sekretaris Daerah Dairi, Bupati Taput. Mulai tanggal 19 Agustus 2004 ditugaskan sebagai kepala Infokom, bulan Oktober 2005 dilantik sebagai kepala Bappeda Sumatera Utara, setelah itu 1 Mei  2008 diangkat sebagai pelaksana tugas sekretaris daerah provinsi, dan pada bulan Juli 2008 dilantuk sebagai sekretaris daerah provinsi.
"Jadi masa jabatan RE Nainggolan di lingkungan Pemprov Sumut 6 tahun 3 bulan 11 hari," kata Eddy.
Eddy mengatakan karena keputusan belum juga disamapaikan tim penilaian akhir (TPA) yang dipimpin langsung oleh wakil presiden sehingga Sekretaris Daerah (sekda)Provinsi, RE Nainggolan harus tetap mengikuti proses alamiah birokrasi. "Besok berakhirlah masa kerja Pak RE," katanya.
Selama kepemimpinan RE Nainggolan banyak prestasi yang diperoleh, beberapa diantaranya penataan administrasi berupa penataan asset, penataan administrasi keuangan, merobah status penyusunan laporan keuangan Sumatera Utara dari discleamer menjadi wajar dengan pengecualian (WDP), website asset, dan beberapa penataan ke dalam lainnya. "Kinerja Pak RE, membawa kemajuan yang bagus bagi Sumatera Utara," kata Eddy.
Pada kesempatan itu juga, Eddy menyampaikan kalau hari ini, Rabu (1/12) akan diadakan upacara pelepasan jabatan dan penyerahan asset pemerintah yang dipergunakan RE Nainggolan selama sebagai sekretaris daerah.
Untuk mengisi jabatan dan menjalankan roda pemerintahan, Gubernur Sumatera Utara telah menunjuk Hasiholan Silaen sebagai pelaksana tugas sekda. "Hasiholan sebagai pelaksana tugas sampai ada sekda yang devenitif," katanya.

Minggu, 28 November 2010

PESAN SYAMSUL......

PESAN SYAMSUL......

MEDAN, Pengurus Partai Golkar Perwakilan Daerah Sumatera Utara, Syahrum Pasaribu dalam sambutan DPD Sumatera Utara pada rapat kerja daerah menyampaikan salam hangat dari ketua DPD Sumatera Utara, Syamsul Arifin yang kini sedang berada di Sleman. Hal ini disampaikan sesuai dengan pesan Syamsul Arifin lewat telepon kepadanya, sebelum rakerda dimulai, Sabtu (27/11).
Rakerda I tahun 2010 Partai Golkar dilaksanakan di Hotel Polonia mulai 27-28 November 2010. Rakerda yang dibuka langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dimulai pukul 16.00 waktu setempat.
Syahrum juga menyampaikan pesan lain yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara itu untuk kelangsungan rakerda di daerah pimpinannya. Syamsul berharap agar melalui rakerda tetap terjalin kebersamaan dan kekompakan antar kader partai.
Peserta Rakerda terdiri dari perwakilan DPD tingkat II dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, yang juga bupati Kabupaten Tapanuli Selatan ini menyampaikan bahwa musda di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara telah selesai dilaksnakan. "Bahkan konsolidasi ditingkat kecamatan sebahagian besar telah selesai," katanya.
Menjadi suatu keberhasilan Golkar di Sumatera Utara mengenai pengkaderan. Syahrum menyampaikan bahwa dari 18 kabupaten/kota yang telah melakukan Pemilukada periode tahun 2010, sepuluh kabupaten/kota dimenangkan usungan partai golkar.
Sepuluh daerah tersebut adalah Serdangbedagai, Medan, Pakpak Bharat, Asahan, Tapanuli Selatan, Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Binjai, Sibolga, dan Tanjung Balai. Sedangkan pada pemilu 2009 ada lima yang dimenangkan partai Golkar yaitu Langkat, Tapanuli Utara, Batubara, Dairi, dan Kota Sidempuan.
Keberhasilan ini juga dibenarkan oleh Syamsul Arifin melalui sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjo Nugroho. Tapi ia berpesan agar partaoi Golakar jangan langsung berpuas diri dulu.
Melalui sambutannya itu, Syamsul menyampaikan pesan agar kader Golkar jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang ingin memecahbelah.

Pada kesempatan itu juga, diberikan penghargaan kepada dua staf yang aktif di kepengurusan Golkar Sumatera Utara sejak berdirinya Golkar. Yaitu Erjahe Sinarimbun yang mengabdi selama 45 tahun, dan Darwis selama 42 tahu. Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Aburizal Bakrie.
Dalam arahannya, Aburizal Bakrie mengatakan agar konsolidasi ditingkat kecamatan diselesaikan pada tahun 2010. Sedangkan konsolidasi ditingkat kelurahan harus selesai pada bulan Mei 2011.
Ia juga mengingatkan agar kader diberikan pendidikan, yang menjadi bekal jika akan memimpin suatu daerah. "Seorang tokoh jika tidak berintelktual, juga akan sia-sia," kata Aburizal.
Setiap desa nantinya diharapkan ada seratus kader yang bisa diberikan pendidikan dan bekal untuk dimajukan sebagai calon-calon pemimpin.
Aburizal juga meminta kepada DPD Sumatera Utara, agar membentuk dewan pertimbangan. Karena dari 15 DPD yang belum memiliki dewan pertimbangan, Sumatera Utara diantaranya. "Tidak mungkin tak ada satu orang pun yang bisa menduduki dewan pertimbangan," katanya.*)

PELANTIKAN HKTI

PELANTIKAN KETUA HKTI SUMUT

 
MEDAN, Ketua Umum DPN HKTI, DR (HC) H Oesman Sapta menghadiri acara pelantikan/pengukuhan dewan pimpinan himpunan kerukunan tani indonesia (HKTI) Provinsi Sumatera Utara periode 2010/2015, Sabtu (27/11) di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan. Oesman mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk membangun pola pertanian yang lebih maju di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.
Dalam kata smbutannya ia menekannkanagar petani di Sumatera Utara lebih diperhatika oleh pemerintah. Karena suatu negara agraris maju karena petani, jika petani tidak sejahtera maka negara agraris tersebut tidak akan maju.
"Indonesia berpenduduk manyoritas petani, jadi kebangkitan dan pembangunan tentu didukung pertanian," katanya. Ia juga menyinggung mengenai harga pupuk agar tetap diperhatikan pemerintah.
Paulus Ronald Sinambela sebagai ketua terlantik untuk periode 2010/2015 diberi pesan dan amanah oleh Oesman. Diharapkan ketua yang baru dilantik mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya demi kepentingan petani Sumatera Utara. Disamping itu, Paulus yang telah bergabung di HKTI sejak lama Oesman memberi kepercayaan bahwa HKTI Sumatera Utara akan menunjukkan eksistensinya dalam kepemimpinan Paulus.
Pangdam I/Bukit Barisan Maijen Leo Sigers juga mengatakan hal yang sama bahwa Paulus memangku jabatan sebagai ketua bukan hanya tugas semata. "Tapi merupakan amanah dari Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan," kata Leo pada sambutannya.
Ia juga mengatakan, bahwa TNI dalam membantu petani tidak akan lengah. Segala usaha akan dikerahkan. "Tentunya sebatas peran kita dalam hal tersebut," kata Leo.
Secara khusus kepada HKTI, Leo berpesan agar tetap memperhatikan dan membantu petani Indonesia dalam berkarya dan melanjutkan pembangunan bangsa.
Ketua Dewan Pakan HKTI Sumatera Utara, Prof DR Mashudi mengatakan bahwa fungsi HKTI bukanlah sekedar organisasi masyarakat. Tapi HKTI bisa mengawasi dan memberi masukan kepada dinas pertanian, peternakan dan perkebunan demi kelangsungan hidup petani. "Mari kita saling mengawasi dan memberi masukan, hal itu akan sangat membantu kebangkitan petani," kata Mashudi.
Wali Kota Medan, Rahudman yang juga hadir pada acara pelantikan memberikan apresiasi untuk HKTI yang berdiri sejak 27 April 1973 itu. Fungsi dan tugas HKTI dianggap sangat membantu pembangunan pertanian Indonesia khususnya Sumatera Utara. "Saling koordinasi dengan dinas terkait akan memaksimalkan fungsi," katanya.
Acara pelantikan ini dihadiri sekirtar seribu orang masyarakat HKTI, meskipun tempat dudukd tidak mencukupi di dalam ruangan. Masyarakat rela berdiri di bagian belakang untuk menyaksikan pelantikan ketua HKTI yang baru.
Setelah acara pelantikan selesai, seluruh masyarakat dan peserta acara makan bersama. Acara pelantikan ini mendapat aplaus dari Oesman selaku ketua umum. "Ini adalah pelantikan yang paling bagus selama ini, aman, damai dan tertibn," katanya.
Hadir juga dalam acara ini, Sekretaris Jenderal HKTI, Benny Pasaribu.

TNI TURUT BANTU PERTUMBUHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Ketua Umum DPN HKTI DR (HC) H Oesman Sapta mengatakan, saat ini petani Indonesia selalu disanjung-sanjung. Sanjungan dengan janji-janji yang tidak pasti. Hal ini dikatakannya saat menyampaikan arahannya dalam acara pelantikan ketua HKTI periode 2010/2015 di Aula Martabe kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Sabtu (27/11).
Ia berharap agar masyarakat petani diberikan hak dan peningkatan pola hidup dlam lingkup pertanian. "Berikan lah ruang bagi petani, jangan hanya mengedepankan organisasi, legislatif maupun eksekutif," katanya. Oesman berharap, agar media massa juga menyampaikan keluhan masyarakat jangan hanya menuliskan berita yang bersifat sanjungan bagi petani.
"Tanya apa keluhan petani kepada petani, bukan menanyakannya kepada birokrasi atau organisasi," kata Oesman. Dimaksudkan agar informasi tentang keluhan masyarakat petani benar-benar sesuai dengan fakta.
Metode ini diharapkan agar pembangunan pertanian di Indonesia bisa meningkat. Oesman mengatakan bahwa Indonesia adalah negara agraris, jadi pembangunan pertanian akan menaikkan taraf hidup bangsa.
Pada kesempatan itu, Oesman mengajak TNI turut membantu dan berperan di dunia tani Indonesia. Karena menurutnya TNI berasal dari rakyat dan harus kembali kepada rakyat. "Perang senjata sudah tidak ada, jadi patut TNI turut membantu petani," katanya.