Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Rabu, 06 Maret 2013

Warga Gereja di Sumut Tergadai Oleh Lambang Salib

Hingga memasuki pertarungan lima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 7 Maret 2013, masih saja lambang salib bisa menipu kekristenan di Sumatera Utara. Ketika partai yang mengaku sebagai partai berlambang salib, mengusung salah satu calon tetap melakukan tipu muslihat. Meski sejak awal turut dalam dinamika politik busuk yang dilakukan terhadap RE Nainggolan.

Jika saja penipuan itu tidak terjadi, mungkin situasi akan berbeda. Dimana partai yang selama ini justru memperjualbelikan ideologi umat kristen di Indonesia lagi-lagi akan menjual ideologi itu.

Kenapa saya katakan demikian, nyata-nyata lambang salib itu hanya cara merangkul dan masuk di tengah masyarakat saja. Namun, nilai-nilai kekristenan tidak terkandung dalam partai itu sendiri. Hanya saat-saat ada pertarungan politik, maka akan mencoba kembali kepada garis dan ajaran alkitab. Selebihnya, masuk dalam politik "gelap".

Terbukti, tidak lolosnya dalam verifikasi untuk Parpol peserta Pemilu 2014 yang dilakukan oleh KPU pusat. Justru salah satu partai yang lengser dari daftar. Nah, apakah ini yang disebut partai salib yang disebut dalam kekristenan itu? Apakah benar-benar partai itu berlandaskan kekristenan? Atau hanya memainkan politik busuk mengatasnamakan kekristenan?

Kini, dalam mengusung calon Gubernur Sumut Parpol ini kembali mendoktrin dan mencoba merusak ideologi warga dan jemaat kristen. Dengan alasan, yang diusung partai salib adalah si X, yang jelas-jelas menjadi calon Sumut 1.

Sebagai masyarakat awam, saya sangat kasihan dan sedih melihat warga gereja saat ini. Yang diperalat dan akan turut membantu pembohongan dan penipuan yang dilakukan pasangan dan parpol tak berakhlak itu. Yang tidak memandang buluh, dan selalu mejebak serta menggadaikan segala cara untuk merebut kekuasaan itu.

Bagaimana mungkin? Seorang yang sejak lahir tidak tahu Sumut seperti apa justru ingin memimpin Sumut? Bahkan, bakal calon Gubernur juga tidak pernah dalam Sejarah proses Pilgub Sumut 2013. Tiba-tiba malah calon gubernur dan tetap memperalat kemiskinan dan keluguan warga gereja untuk mewujudkan cita-cita penipuannya.

Warga gereja seharusnya mampu melihat ini lebih jelas dan lebih bijaksana. Ketika organisasi gereja dilibatkan, dimana pendeta-pendeta justru sibuk mengurusi pasangan ini. Kini gereja sibuk membicarakan calon gubernur. Memang, peran gereja sebagai organisasi kemasyarakatan tentu secara langsung berkontribusi dalam penentuan masa depan Sumut ke depan.

Yang saya sayangkan adalah, ketika gereja terlibat dalam konstelasi politik yang salah. Dimana, jika sikap melihat parpol yang mengusung berlambang salib, atau seseorang calon yang bergama kristen, justru akan merusak demokrasi itu. Percayalah, kalau sajapun ada kemungkinan warga gereja memimpin Sumut, tidak akan dibiarkan oleh mereka (mayoritas). Itu akan menyulitkan ke depan, ujung-ujungnya Sumut yang kacau akan terjadi. Kemudian, orang yang tidak merasa memiliki Sumut akan tinggal diam dan akan memikirkan kepentingannya saja. "Orang harta, keluarga dan kampung halamanku bukan di Sumut. Cuma nenek moyang saja yang disana. Mau ribut, tibut aja loe".

Akan menjadi tamparan lebih keras lagi, ketika rencana busuk di balik ini semua akan terungkap. Dimana seseorang yang tiba-tiba ingin menguasai Sumut, berhasil duduk dan akan melakukan rencanannya.

Kan, sudah jelas. Dari beberapa kali debat secara live di hadapan seluruh warga Sumut, tak ada yang mereka bisa katakan dengan tutur yang sesuai alur dan sistematik. Tak ada yang terukur, dan justru seperti anak-anak yang mempertontonkan kebodohannya.
Bagaimana mungkin, yang tidak tahu ruang-ruang di sebuah rumah justru ingin langsung menguasai rumah saat ada masalah dalam rumah? Tentu harus lebih dahulu mendalami seluk beluk rumah. Bukan langsung ambil alih pengamanan.
Kini, warga gereja saya harap bisa mengerti dan paham kondisi ini. Agar tidak terprovokasi dengan partai berlambang salib. Ironisnya, salib juga bisa saja menjadi lambang para anak pank, dan iblis. Saat Tuhan Yesus disalibkan di Golgota, juga ada dua salib lainnya. Apakah itu semua salib gereja? Kan. Tidak! Di sisi lain, pendeta juga harus sadari itu. Apakah salib di gereja yang kau pimpin itu, salib Yesus?

Kepada warga Gereja di Sumut, saya minta cerdaslah. Jangan sampai imanmu tergadaikan hanya karena simbol-simbol itu. Ingatlah, kalau saja Parpol salib itu komitmen akan mengusung calon yang termajinalkan itu, maka parpol muncung putih akan kekurangan kursi. Namun, mereka juga bahkan mengikuti proses politik kapitalis itu. Ya sudah, makanya jangan sampai ikut tertipu.

Kini tinggal bagaimana, warga gereja bisa mengerti proses "penganiayaan" dan "penipuan" politik yang dialami RE Nainggolan. Bukan tidak bisa beliau maju sebagai calon perseorangan? Tapi hanya karena dijebak, akhirnya seperti ini.
Semoga penipuan tidak berlanjut ke depan. Horas Sumut!!!
Syalom..... Tuhan memberkati
#####

Jangan Lupa, 7 Maret 2013 di TPS masing-masing....

Silahkan pilih sesuai dengan keyakinan saudara-saudara. Tetap gunakan hak pilih, sebelum kekuasaan rakyat itu dikembalikan ke Parlemen.


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar