Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Rabu, 30 Maret 2011

BRILIAN MOKTAR: POLISI DIHARAPKAN SEGERA UNGKAP KASUS PEMBUNUHAN SADIS    

MEDAN, ‎​Jajaran Kepolisian Resor Kota Medan diharapkan dapat segera mengungkap kasus pembunuhan sadis yang menewaskan pasangan suami istri Kho Wie To (34) dan Dora Halim (30) yang terjadi Selasa (29/3) malam.

"Selaku anggota DPRD kita sangat berharap kasus pembunuhan sadis ini dapat segera diungkap aparat kepolisian," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara dari daerah pemilihan Kota Medan Brilian Moktar di Medan, Rabu (30/3).

Pasangan suami istri Kho Wie To alias Awi dan Dora Halim tewas di tempat setelah ditembak sekelompok orang tidak dikenal ketika memarkirkan mobil di garasi rumahnya di Jalan Akasia I No. 50, Kelurahan Durian Medan Timur, Kota Medan, Selasa (29/3) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Pengasuh anaknya, Ani (20) yang juga berada di dalam mobil mengalami luka tembak di lutut, putranya Cristovin (3) mengalami luka tembak di bagian betis, sementara putrinya Patrisia (5) tidak mengalami cedera.

Jenazah pasangan pengusaha gudang ikan di Belawan itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Columbia Asia di Jalan Listrik Medan, demikian juga dengan pengasuh dan anak mereka yang mengalami luka tembak.

Di Lokasi kejadian, petugas kepolisian dilaporkan menemukan 25 butir selongsong peluru dari senjata jenis FN.

Brilian Moktar mengatakan, kasus pembunuhan dengan senjata api yang menimpa pasangan suami istri itu merupakan yang ketiga yang terjadi di wilayah hukum Polresta Medan kurang dalam setahun terakhir. Dua kasus lainnya yakni kasus perampokan di Bank CIMB Niaga dan kasus penyerangan terhadap Mapolsek Hamparan Perak dan menewaskan aparat kepolisian.

Ia juga menduga peristiwa tersebut bukan kasus perampokan dan lebih merupakan kasus yang berlatar belakang dendam atau persaingan bisnis. "Karena tidak ada barang-barang berharga milik korban yang hilang," katanya.

Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu menilai kasus pembunuhan itu terbilang sangat sadis karena di tubuh kedua korban ditemukan masing-masing 21 dan sembilan lubang peluru. "Saat menjenguk di Rumah Sakit Columbia saya melihat 21 lubang peluru di tubuh Awi dan sembilan di tubuh Dora," ujarnya.

Brilian Moktar berharap kasus tersebut dapat segera diungkap. "Sebagai anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Kota Medan sekaligus sebagai kerabat korban, saya berharap kasus ini dapat diungkap dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pihak-pihak yang memiliki informasi juga diharapkan dapat menyampaikannya kepada aparat kepolisian," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga meminta Polda Sumut dan juga Polresta Medan kembali mengaktifkan razia rutin senjjata api dan senjata tajam untuk memberi rasa aman di tengah-tengah masyarakat.

Ia juga berharap kegiatan patroli dengan menggunakan sepeda motor seperti yang beberapa waktu lalu pernah dilakukan aparat Satuan Brimob Polda Sumut kembali digalakkan untuk menambah rasa aman di tengah-tengah masyarakat.

Sementara Pemerintah Kota Medan dan juga pemerintah kabupaten/kota di Sumut diharapkan dapat membantu aparat kepolisian, termasuk menyangkut dana oprasional.     "Kota Medan sebagai ibu kota provinsi merupakan baromoter keamanan di daerah ini. Jangan sampai kasus-kasus seperti ini kembali terulang, sehingga orang takut datang ke Sumut ini," katanya.

Menurut anggota Komisi B DPRD Sumut itu, rasa aman merupakan salah satu faktor terpenting yang menjadi pertimbangan bagi orang-orang yang berniat datang ke suatu daerah.

"Bagaimana mungkin orang mau datang untuk berinvestasi atau sekadar berwisata ke Sumut kalau kondisinya tidak aman. Harapan kita, semua ini menjadi perhatian utama oleh semua pihak," ujar Brilian Moktar.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar