Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Rabu, 06 April 2011

Pengentasan Banjir di Medan Mengambang

MEDAN, Keseriusan sejumlah pejabat di Sumut dalam hal pengentasan banjir di Kota Medan masih menjadi pertanyaan. Pasalnya, wacana pengentasan banjir di Medan yang meluas ke beberapa daerah lainnya di Sumut tidak mendapat porsi besar dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Pemprov Sumut.

Hal ini terlihat pada hari ke-2 Musrenbang Pemprov Sumut yang berlangsung di Hotel Tiara Medan, Selasa (5/4). Pembahasan terkait infrastruktur dan pengembangan wilayah dengan peserta dari Medan, Binjai, Deliserdang, Langkat dan Karo hanya sekilas saja membahas banjir di Kota Medan dan disepakati akan dibahas pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Hal ini kemudian memicu kekecewaan Sekretaris Komisi D DPRD Sumut Tunggul Siagian yang menjadi peserta dalam Musrenbang tersebut. "Saya sangat kecewa dengan pertemuan ini, padahal permasalahan banjir di Kota Medan dan Sumut adalah masalah yang sudah berungkali terjadi. Namun, sampai saat ini belum ada terlihat keseriusan dari pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah ini," katanya.

Kekecewaan Tunggul tersebut dikarenakan pihak perwakilan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II yang menghadiri pertemuan tersebut menurutnya bukan orang yang berkompeten. Sebab, selain datang terlambat, yang datang pun bukan Kepala BWSS II. "Sepertinya BWSS II menganggap permasalahan ii tidak penting, padahal ini harusnya menjadi prioritas. Saya berharap ada aksi konkret dari pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini," kata politisi Demokrat ini.

Pada kesempatan tersebut, masalah banjir Kota Medan baru mengemuka setelah mantan Kepala Bappeda Medan Budi Sinulingga yang menjadi moderator pada sidang Musrenbang tersebut mengingatkan pesan Staf Ahli Mendagri saat pembukaan Musrenbang untuk membahas banjir Kota Medan. "Bahas banjir Kota Medan itu pesan dari Mendagri melalui staf ahli pada pembukaan kemarin, tapi sepertinya ini belum muncul," kata Budi Sinulingga.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari BWSS II memaparkan, pihaknya telah menganggarkan normalisasi Sungai Babura dan Sungai Deli pada tahun 2012. Langkah ini sebagai langkah jangka pendek meminimalisir banjir di Kota Medan. Dalam jangka menengah BWSSII merencanakan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, bendungan ini ditargetkan meningkatkan probabilitas (kemungkinan) terjadi banjir di Medan yang sebelumnya 15 tahun menjadi 50 tahun.

Kemudian langkah jangka panjang dengan tujuan meingkatkan probabilitas menjadi seratus tahun adalah dengan meningkatkan fungsi kanal dan normalisasi sungai di Sumut.

Pemaparan BWSS II ini langsung mendapat tanggapan dari Kepala Bappeda Deliserdang Irman. Dia menyarankan, sebaiknya tidak terburu-buru untuk menyepakati pembangunan bendungan Lau Simeme, sebab, katanya, dengan adanya daerah pemukiman di daerah tersebut akan ada kesulitan dalam pembebesan lahan. "Untuk masalah banjir ini, semua pihak perlu duduk bersama lagi, jangan cepat-cepat diputuskan, tapi belum ada yang pasti," katanya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar