Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Kamis, 02 Desember 2010

Suasana Haru Keberangkatan RE Nainggolan.

Suasana Haru Keberangkatan RE Nainggolan.


MEDAN, ‎​DR RE Nainggolan MM, mantan Sekretaris daerah Provinsi Sumatera Utara, berpesan agar sikap rendah hati yang dilandasi ketulusan dan kasih sayang dalam ikatan toleransi pluralisme hakiki kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) se-Sumut, terutama dalam melayani masyarakat.     ”Saya titipkan kebajikan dalam oase kasih sayang kepada semua saudaraku para PNS. Mari terus kita pupuk sikap rendah hati dalam kebersamaan sehingga apa pun tugas dan pengabdian itu terlaksana dengan sopan dan santun,” katanya saat memimpin Apel Purnabakti di Lapangan Upacara Kantor Gubsu di Medan, Rabu (1/12). Dengan mata berkaca-kaca sambil sesekali menyeka air mata, RE Nainggolan di hadapan para pejabat teras, staf dan seribuan pegawai jajaran Pemprov Sumut, RE Nainggolan mengapitkan tapak tangan sembah sambil menundukkan kepala menyampaikan mohon maaf kepada seluruh PNS atas kekhilafan yang pernah diperbuatnya, sekaligus pamit karena mulai 1 Desember 2010 ia memasuki masa purbakti setelah 36 tahun mengabdi kepada negara dan masyarakat.
Ia juga menjelaskan sejarah singkat perjalanan masuknya menjadi seorang PNS. "Sekitar 320 km jaraknya dari tempat ini saya menjadi seorang PNS, tepatnya di Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara," katanya. Untuk pertama kali, RE bertugas sebagai kurir surat, mengisi amplop dan mengantarkannya. Dan setelah menjalani perjalanan pengabdian yang panjang, tahun 2008 ia diangkat menjadi Sekretaris daerah Provinsi Sumatera Utara.
"Inilah tempat yang saya anggap tidak akan pernah bisa saya pijak, namum berkat Tuhan saya bisa bersama-sama dengan saudara sekalian di sini, dan mengabdi selama 2 tahun 6 bulan," katanya. Ia sangat mensyukuri hal tersebut, karena Tuhan tetap memberikan kekuatan kepadanya.
Yang terutama ditanamkan RE Nainggolan adalah bahwa persahabatan memang berharga dan mahal tapi lebih berharga kebenaran.
Apel Purnabakti dengan Komandan Upacara Assisten Administrasi Drs H Asrin Naim ini berlangsung khidmat dan haru, terutama saat seorang PNS, Wispa, membacakan bait-bait Puisi karya Drs H Eddy Syofian MAP (Kadis Kominfo Sumut yang kini juga Pj Walikota Tebingtinggi), yang intinya apresiasi terhadap RE Nainggolan yang dalam kepemimpinannya sangat berwibawa, taat azas, pengayom dan mampu mengakomodir pluralisme dalam bingkai aturan dan norma berlaku.
RE Nainggolan juga tidak mampu menahan haru. Setelah beliau mengembalikan aset-aset negara yang selama ini dipakainya atas nama jabatan kepada Kepala Biro Perlengkapan dan Aset, diantaranya mobil jeep Fortuner tahun 2008 plat merah BK 1 C warna hitam metallic dan sedan Altis tahun 2009 BK 1830 K warna hitam mica, seluruh pejabat dan pegawai yang hadir langsung menyalami Nainggolan secara tertib.
    Suasana tampak begitu haru. Sebagian besar pegawai, termasuk golongan rendah, spontan memeluk yang disambut pula dengan rangkulan hangat oleh RE Nainggolan diiringi beberapa lagu yang dibawakan Paduan Suara Dinas Kominfo Sumut.  Linangan air mata, baik di pipi RE Nainggolan maupun sejumlah pegawai tidak terbendung ketika Nainggolan diberi kalungan bunga sesaat memasuki mobil pribadinya. Selanjutnya diiringi lambaian seribuan tangan PNS, mobil sedan bernomor BK 211 NG yang membawa RE Nainggolan secara perlahan bergerak meninggalkan halaman Kantor Gubsu. Kepada wartawan Nainggolan yang mantan Bupati Taput dan pernah menjabat beberapa posisi strategis di Pemprov Sumut  sebelum dipercaya sebagai Sekdaprovsu seperti Kepala Badan Infokom dan Kepala Bappeda Sumut ini mengaku bahagia dalam perjalanan tugasnya didukung penuh oleh para staf dan pegawai. ”Kebahagiaan inilah yang tercetus pada hari ini diiringi tangis dan derai air mata saya karena harus berpisah,” katanya.
”Saya mengetahui betul sangat banyak kekurangan dan kekhilafan saya selama mengabdikan diri. Namun masyarakat, khususnya para PNS di Sumut tampaknya memaklumi semua itu dan ikhlas memaafkan kekurangan-kekurangan saya itu. Saya benar-benar terharu dan berterima kasih. Tanpa dukungan masyarakat khususnya jajaran birokrat di Sumut, saya tidak berarti apa-apa,” ujarnya. Beliau juga terharu karena selama mengabdikan diri di birokrasi, semua gubernur sebagai atasannya sangat menghargai dan menghormati dirinya, khususnya ketika gubernur dijabat H Rizal Nurdin (alm), Rudolf M Pardede maupun Gubsu H Syamsul Arifin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar