Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Jumat, 25 Februari 2011

BUMD Berkontribusi Layak Terima Penyertaan Modal

#Silpa Jangan Diendapkan

MEDAN, ‎​Sisa lebih penggunaan anggaran (SilPA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2010, yang mencapai sekitar Rp 900-an miliar lebih sebaiknya diarahkan untuk penyertaam modal pada sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang terbukti telah mampu memberikan kontribusi PAD.

"Silpa (sisa lebih pembiyaan anggaran) pada APBD Sumut 2010 sebaiknya dijadikan penyertaan modal ketimbang dibiarkan mengendap dan stagnan," kata Ketua Komisi C DPRD Sumut H Eddi Rangkuti ketika menjawab wartawan di DPRD Sumut, Kamis (24/2).

Didampingi anggota Komisi C DPRD Sumut Muslim Simbolon, Mulkan Ritonga dan Zulkifli Effendi Siregar, politisi senior PDI Perjuangan itu itu menyebutkan, Silpa yang mencapai Rp900 miliar lebih tersebut terlalu besar jika hanya dibiarkan mengendap dan tidak dimanfaatkan.

"Jadi, sebaiknya dijadikan sebagai tambahan penyertaan modal pada BUMD-BUMD kita agar terjadi perputaran modal sekaligus memberi nilai tambah bagi perekonomian daerah," kata Eddi Rangkuti.

Ketika ditanya BUMD-BUMD mana saja yang dinilai layak mendapatkan tambahan penyertaan modal yang bersumber dari Silpa APBD 2010 tersebut, Muslim Simbolon dan Mulkan Ritonga menekankan harus BUMD yang selama ini telah menunjukkan kinerja yang baik dan menguntungkan.

"Yang lebih penting lagi, tambahan penyertaan modal itu sebaiknya diarahkan ke BUMD-BUMD yang selama ini terbukti telah mampu memberi kontribusi bagi PAD(pendapatan asli daerah) Sumut," katanya.

Menurut Muslim dan Mulkan, tambahan penyertaan modal sebaiknya diberikan kepada BUMD yang selama ini selalu memberi kontribusi bagi PAD Sumut, seperti PT Bank Sumut dan PT Perkebunan Sumut.

"Dua BUMD ini selama ini selalu meraih keuntungan secara signifikan sekaligus mampu memberi kontribusi maksimal bagi PAD," katanya.

Mulkan Ritonga menyebutkan, pada tahun 2009 dan 2010 PT Bank Sumut mampu memberi kontribusi bagi PAD masing-masing sebesar Rp150 miliar dan Rp180 miliar.

Demikian juga dengan PT Perkebunan Sumut, meski tidak sebaik PT Bank Sumut, namun juga mampu menyumbang PAD masing-masing Rp 8 miliar dan Rp 10 miliar pada 2009 dan 2010.

"Dengan adanya tambahan penyertaan modal yang bersumber dari Silpa 2010, maka kedua BUMD itu diharapkan akan semakin eksis dan mampu melakukan ekpansi usaha, yang pada akhirnya kita harapkan juga mampu menyumbang PAD dalam jumlah lebih besar sekaligus ikut mendukung pertumbuhan perekonomian daerah," kata Mulkan Ritonga.

Eddi, Muslim, Mulkan dan Zulkifli Siregar menyebutkan, PT Bank Sumut merupakan BUMD yang sangat layak mendapatkan tambahan penyertaan modal agar mampu memenuhi target "To Be The Best Road to Regional Champion" pada tahun 2014.

Menurut mereka, kinerja bagus bank milik daerah itu terlihat dari pemenuhan penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan posisi pada akhir 2009 mencapai Rp 7,8 triliun yang tercatat merupakan 93 persen dari total kredit yang disalurkan.

Begitu juga dengan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumut yang pada 2010 mencapai Rp842,71 miliar untuk 160.159 debitur. Selain itu, Bank Sumut pun telah menguatkan komitmennya membantu ekonomi rakyat melalui Kredit Program Usaha Mikro (KPUM) Sumut Sejahtera yang juga telah diluncurkan pada 2009.

"Dengan performa seperti itu, seharusnya Pemprov Sumut bangga dan ikut mendukung termasuk melalui penambahan penyertaan modal," katanya. Demikian juga dengan PT Perkebunan Sumut yang sejauh ini dinilai juga telah menunjukkan kinerja positif.

Meski dalam dua tahun terakhir hanya mendapatkan tambahan penyertaan modal sebesar Rp44 miliar atau lebih kecil dibanding yang diterima PT Bank Sumut sebesar Rp300 miliar pada periode yang sama, namun perusahaan itu diyakini akan semakin berkembang di masa datang.

Menurut Eddi Rangkuti, PT Perkebunan Sumut perlu mendapatkan dukungan agar dapat melakukan ekspansi, sehingga bisa bersaing dengan perusahaan perkebunan lain baik perusahaan swasta nasional maupun perusahaan perkebunan milik negara.

"PT Perkebunan Sumut tentu membutuhkan tambahan dana untuk perluasan areal perkebunan, melaksanakan program 'replanting' dan penyediaan bibit, serta juga untuk pembangunan kebun-kebun plasa. Karenanya tidak salah kiranya jika pernyataan modal bagi BUMD ini juga ditambah," katanya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar