Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Kamis, 07 April 2011

Jalan Medan-Dairi Resahkan Masyarakat

MEDAN, ‎​Masyarakat yang tinggal maupun yang beraktivitas sekitar jalur Medan-Dairi saat ini sangat resah. Kondisi jalan yang menghubungkan daerah ini saat ini sangat tidak layak untuk dilalui.

"Memang kita akui, saat ini masyarakat resah dan dirugikan keadaan jalan provinsi itu," kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Richart M Lingga di Medan, Kamis (7/4). Kondisi jalan saat ini porak poranda bahkan tidak layak dilintasi dengan kendaraan bermotor.

"Lebih cocok sebagai kubangan kerbau saja, tidak layak lagi dilalui kendaraan bermotor," katanya kesal. Kalau dihitung-hitung, kata Richart, jarak tempuh Medan-Dairi sebelumnya hanya tiga jam, namun kini harus menempuh jarak yang sama lebih enam jam. Enam jam plus sakitpinggang.

Kondisi jalan yang rusak berlarutarut ini sangat berpengaruh pada perekonomian beberapa daerah di Sumatera Utara. Termasuk rakyat Dairi, Humbang, Sbulusalam dan daerah sekitarnya.

Selaku waki rakyat daerah pemilihan Dairi, Karo, dan Pakpak Bharat, kata Richart, akan terus menyuarakan kepemerintah usat. Dimana anggaran membangun jalan yang bersumber dari APBN. "Saya selalu berkoordinasi dgn anggota DPR RI yang berasal dari daerah ini juga agar dianggarkan dana pembangunannya," kata Richart.

Dana dari APBN sebesar Rp 65 miliar tlah dikucurkan dan sedang dalam tahap pelaksanaan. Dan peruntukan dananya sebagai berikut : hususnya Batas Kota Kabanjahe-Kutabuluh 12.32 km Rp 23.108.400.740 Merek-Batas kabupaten Dairi 4 km Rp 7.765.647.730, Batas kabupaten Karo-Panji 14.96 km Rp 27.899.123.430. Saat ini dari proyek pembangunan jalan tersebut yang sedang dalam proses pelelangan batas kota Kabanjahe-Merek 1.16 km Rp 2.8 m.

"Memang kita akui dana ini masih belum mampu untuk menyelesaikan permasalahan ini, tapi akan tetap perjuangkann
ya ke pusat," katanya dengan suara tegas.

Richart meminta agar jalan tersebut menjadi prioritas pemerintah pusat untuk tahun 2012 nantinya. "Selaku wakil rakyat dari dapem X memahami keluhan masyarakat yang melewati jalan tersebut yang sangat mengganggu perekonomian rakyat yang justru menurunkan laju perekonomian rakyat. Saya minta maaf kepada masyarakat atas masalah ini," katanya.

Jalan provinsi tersebut juga merupakan akses masuk ke beberapa objek wisata di Sumatera Utara. Jadi jika jalan saja tidak nyaman untuk dilalui, bagaimana bisa wisatawan lokal maupun mancanegara akan tiba di tempat-tempat wisata di Sumatera Utara.

Ditambah lagi setelah diresmikannya, Karo meruakan sentra ekpor produkpertanian ke Singapura. "Hal ini akan sangat menyulitkan, bahkan akan menambah ke biaya proses ekspor hasil pertanian Sumatera Utara," katanya. Jika kondisi jalan terus belangsung lama, maka target 30 persen dalam memenuhi ekspor nasional dari Sumatera Utara akan sulit dicapai.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian M Roem mengatakan bahwa Sumatera Utara menargetkan memenuhi kebutuhan eksport hasil pertanian 30 persen. Namun menurut Richart hal ini akan sulit dicpai jika memang tidak ada penanganan secara pesifik dan fokus.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar