Adol Frian Rumaijuk

Adol Frian Rumaijuk

Adol Frian Rumaijuk

Adol Frian Rumaijuk

Adol Frian Rumaijuk

Adol Frian Rumaijuk

Malam Bersama Tuhan

Malam ini jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Mata tidak bisa dipejamkan, pikiran entah kemana-mana. Semua terasa ada yang mengejar ku dengan rasa takut menghantuiku.

Kenpa ya? Sebab, aku semakin lama semakin merasa takut dan semakin gelisah. Kenapa, ada apa dibalik semua ini. Apakah ada yang sudah ku lakukan hal salah besar? Atau bahkan akan terjadi sesuatu yang sangat besar. Mudah-mudahan saja hal baik yang bisa aku rasakan dan nikmati dalam ketenangan.

Tuhan, aku hanya bisa berserah kepadaMU. Tiada yang lebih kuat dari kuasamu, semua bisa engkau lakukan dalam ruang hidupku yang penuh teka-teki ini. Aku yakin, Tuhan hanya merencanakan yang baik dalam hidup ini. Tidak ada kecelakaan bagiku dalam rancanganMU. Amin.

Semua, terasa berat. Nafasku pun terasa sangat berat, tak biasanya. Makan pun tak selera dalam dua hari ini, suhu badan semakin tidak menentu. Entah, apalah yang akan terjadi.

Meski aku berkata, tentang keyakinan akan kebesaran dan keagungan Tuhan ku, aku tetap bimbang. Sebab, aku juga sadar, setelah pindah tugas. Dunia berubah, semua menjauh dan kujauhi.

Rumah Tuhan, tempat bersekutu dengan saudara-saudara seiman jarang kusinggahi. Bukan pikiran dan hati tak ke sana. Namun, tiga bulan berlalu tak pernah singgah di sana. Membuat hidupku terasa hampa.

Aku hanya berharap, dalam waktu dekat akan bisa merasakan kembali belaian hangatnya kasih Tuhan Yesus dalam keningku. Sebab itu yang membuat damai hati ku ini. Tiada yang lain, kasihNya menjadikan hidupku sukses dan nyaman.

Meski saat ini aku selalu menjauh, karena situasi ini. Aku yakinn Tuhan tetap ada tetap untuk ku. Dia setia menunggu kehadiran aku di sampingNya. Di waktu yang Dia telah tetapkan.

Tuhan, semua ini akan berjalan sesuai dengan apa yang Engkau rencanakan. Tak baik bagiku jika menghakimi diri sendiri. Hanya Tuhanlah yang abadi dan kekal selamailamanya.

Pertengahan malam ini, aki semakin tersesak akan jatuhnya kehidupanku minggu-minggu terakhir. Semua, semata hanya untuk mengejar target kerjaan yang tidak sesungguhnya mampu menopang kehidupan ku.

Tuhan, berkali aku akan berseru memanggil namaMu. Hanya berharap aku masih layak untuk memanggil dan menyerukan NamaMu Tuhan. Tiada yang lebih dari itu dalam langkah hidupku.

Meski saat ini aku salah, aku tetap berharap ada jamahan daripadaMU. Dimana kehidupan terutama pekerjaan ku yang menjadi sumber materi dalam hidupku akan Engkau pulihkan. Dimana aku bisa mensyukuri apa yang Engkau sediakan melalui pekerjaan ku saat ini.

Tuhan, aku yakin, Engkau tidak akan membiarkan ku tinggal dan melakukan sesuatu hal jika tidak sesuai dengan keinginanMu. Engkau akan baharui hati dan pikiran ku yang selalu jauh dan jauh dari perintahMU.

Tuhan Yesus, dimanapun semua berada bagian dari hidupku, Engkau berkati mereka. Papa ku, mama, kaka, adik, abang ku dan semuanya. Termasuk amang boru, tulang dan semuanya Tuhan.

Berikan kami kesempatan untuk saling bertemu dan memuji namaMu. Begitu juga teman-teman terbaik ku sesama Manusia, bahkan hewan peliharaan kami Tuhan, dan tumbuhan atau tanaman. Engkau berkati Tuhan, dimana kami bisa saling memberikan yang terbaik dan saling menjaga.

Semua itu akn terjadi dalam lingkupan kasih dari Tuhan yang maha Agung. Lindungi Indonesia ini Tuhan, lindungi Asia Tuhan, lindungi dunia ini Tuhan, dan terutama lindungi setiap hati dan pikiran yang manusia yang segambar dengan Mu.

Biarlah setiap tetesan air mata, menjadi bulir-bulir kemuliaan bagi Nama Mu Tuhan. Amin.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Adol Frian Rumaijuk