Selamat datang di blog saya

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA............

HORAS !!!

Minggu, 30 Januari 2011

Peningkatan Produksi Angkat Nama Perusahaan

Peningkatan Produksi Angkat Nama Perusahaan


MEDAN, ‎​Delviyandri yang kini masuk dalam 12 daftar calon direksi PDAM Tirtanadi yang akan memasuki tahap fit and prover tes mengatakan bahwa visinya mencalonkan sudah disiapkannya. Dia mengangkat visi berupa, membuat PDAM menjadi perusahaan yang disegani dan menjadi contoh PDAM tyerbaik di Indonesia. "Bisa menjadi bench mark bagi PDAM yang lainnya," kata Kadiv public relation PDAM Tirtanadi tersebut di ruang kerjanya di kantor PDAM Tirtanadi Jl SM Raja Medan, Kamis (27/1).
Ia akan memanfaatkan jumlah demand yang ingin menggunakan jasa PDAM Tirtanadi menjadi pendongkrak naiknya produksi. Saat ini produksi PDAM Tirtanandi mencapai 5300 liter/detik. Dengan cakupan pelanggan mencapai 78 persen.
Cakupan yang dimaksud adalah jumlah pelanggan dibandingkan hjumlah penduduk yang ada du kota medan, atau wilayah operasi PDAM Tirtanadi.
"Saya akan mengupayakan cakupan sampai 100 persen, yang sampai saat inio belum ada yang memiliki cakupan tersebut di Indonesia," katanya. Hal tersebut merupakan terobosan pertama yang akan dilaksanakannya jika menjadi direksi di PDAM Tirtanadi. Menurutnya, potensi untuk menjadikan PDAM Tirtanadi sebagai PDAM terkemuka di Indonesia adalah peningkatan produksi.
Delviyandri yang kini dengan golongan tertinggi di PDAM Titanadi Sumatera Utara yaitu golongan D-3. Bersikeras dan optimis akan mampu mendongkrak produksi untuk mencapai cakupan 100 persen.
Saat ini menurutnya, jumlah produksi tidak seimbang dengan permintaan yang timbul. Sehingga diperlukan peningkatan produksi tanpa menyampingkan keseimbangan alam. "Karena air itu merupakan anugerah, tidak bisa kita menciptakan air," katanya.
Pria berlatar belakang pendidikan lulusan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) ini sangat yakin akan pencapaian yang akan diperolehnya jika memimpin perusahaan yang digelutinya hampir 20 tahun.
Ia tertarik untuk mencalonkan diri dilatarbelakangi keinginan untuk memberikan pelayanan yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak. Dengan menciptakan jumlah produksi akan menambah minat pelanggan sehingga kinerja perusahaan juga akan meningkat. "Diharapkan dengan kondisi tersebut akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan tentunya menaikkan pendapatan daerah," katanya.
Sedangkan kegiatan/jabatan yang pernah digelutinya selama bergabung dengan PDAM Tirtanadi yaitu, kepala produksi, kepala instalasi air minum, kepala pengelolaan air limbah, dan membawahi pengelolaan air wilayah dua kota Medan.

Harga Itu Hanya Biaya Antar

Harga Itu Hanya Biaya Antar


MEDAN, Perusahaan yang bergerak di bidang air minum di Sumatera Utara, yaitu PDAM Tirtanadi menurut Kadiv public relation, Delviyandri penentuan harga yang diberlakukan tidak berdasarkan subsidi pemerintah. "Perusahaan kita lain dengan perusahaan lain, subsidi tidak kita peroleh," katanya di kantornya, Kamis (27/1).
Sistem subsidi harga air minum yang dilakukan adalah dengan sisitem silang. Dimana. Pelanggan yang penggunaanya di atas sepuluh kubik air perbulan akan menyubsidi pelanggan yang hanya menggunakan air dubawah sepulih kubik.
"Maka seharusnya pelanggan harus didominasi pelanggan pelaku niaga," katanya. Jika pelanggan lebih banyak dari perusahaan yang membutuhkan jumlah air banyak, akan mampu menopang pelanggan rumah tangga.
Namun kenyataannya saan ini, masih banyak perusahaan bahkan perhotelan yang menggunakan air bor atau sejenisnya. Yang justru lebih murah dari air yang diproduksi PDAM Tirtanadi sendiri.
Sedangkan biaya produksi yang kita gunakan adalah tarif indsutri. Bahkan tawas yang merupakan hahan utama dalam pengolahan air menjadi air minum dibanderol dengan kondisi dollar. "Jadi jika masyarakat mengatakan harga yang diterapkan masih mahal, justru mengherankan," katanya.
Harga yang kini diterapkan, Rp 550 per kubik bukan lagi harga produksi, melainkan harga antar. "Jika ada yang mengatakan jumlah yang dibayarkan tidak sesuai dengan yang digunakan, tidak mungkin. Karena penentuan harga sesuai pemakaian yang tertera di meteran yang dipasang," katanya. Ia mengakui, terkadang ada dibagian pencatatan ada terkadang kekeliruan. Hal itu adalah wajar, kesalahan yang mungkin terjadi dilakukan manusia biasa.
Kondisi saat ini menurut Delviyandri sumber air sudah mulai terbatas. "Karena air tidak bisa kita ciptakan, melainkan anugerah," katanya.  Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia berharap masyarakat juga hendaknya lebih peduli kepada lingkungan terutama kebersihan dilingkungan sumber air.
Karena semakin rendah kualitas air maka biaya produksi juga akan naik. Dengan demikian, peran masyarakat terutama yang tinggal disekitar bantaran sungai bagian hulu agar lebih mencintai lingkungan.

Hari Senin Menjenguk Panda

Hari Senin Menjenguk Panda

MEDAN, Pengurus dewan pimpinan daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumut bertolak ke Jakarta karena ditahannya Panda Nababan oleh komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kemarin lusa Jumat (29/1). Sekitar pukul 10.00 hari Sabtu (29/1) pengurus  DPD berangkat dari Medan. Namun Eddi Rangkuti berangkat dari Medan sekitar pukul 13.00, hal ini disampaikan oleh seorang satpam , Yudi, yang berjaga di kantor DPD PDI Perjuangan yang beralamat di jl Hayamwuruk Medan.
“Pak Eddi berangkat pukul 13.00. sesuai dengan tiket beliau,” katanya saat ditemuai di kantor DPD  PDI Perjuangan sekitar pukul 12.30. Kantor tertutup dan tidak ada sekretariat yang berada dikantor karena berhubung hari Sabtu atau akhir pekan. Tidak ada terlihat aktivitas berarti.
Yudi yang bertugas sejak pagi, tidak mengetahui berapa pengurus yang berangkat untuk menjenguk Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Panda Nababan.
Disisi lain, Wakil Ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Pemerintah, Taufan Agung Ginting tidak ikut menjenguk bosnya itu karena dalam kondisi sakit. “saya tidak ikut , karena saya sedang kurang sehat,” katanya kepada Tribun Medan melalui telepon. Pada kesempatan itu juga, Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi A DPRD Sumut, Syamsul Hilal belum bisa menjenguk Panda Nababan karena sedang menjalankan tugas kunjugan kerja.
“Mungkin hari Selasa saya akan sempatkan untuk menjenguk beliau,” katanya melalui telepon. Ia mengatakan bahwa proses yang sedang dijalani Panda adalah hal yang harus dijalani sebagai warga negara yang taat hukum.
Menurut  Wakil Ketua Bidang  Pemuda dan olahraga, Brilian Mokhtar seluruh pengurus akan menjenguk ketuanya itu pada hari Senin (31/1) pukul 10.00 wib. “Mungkin sudah berangkat sebahagian, namun jadwalnya seluruh pengurus akan menjenguk beliau hari Senin,” katanya