IMBAU MASYARAKAT TERAPKAN POLA SEHAT DI LINGKUNGAN KELUARGA
MEDAN, Pemerintah mengharapkan masyarakat untuk menciptakan pola hidup sehat di lingkungan yang merupakan unit terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dengan masyarakat yang sehat akan tercipta bangsa yang memiliki produktivitas," kata Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46 tingkat Sumut di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (9/12).
Ketika membacakan amanat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Gatot Pudjo Nugroho mengatakan, sebagai unit terkecil dalam suatu bangsa, keluarga merupakan wadah untuk berkomunikasi antara anggota keluarga.
Dengan komunikasi yang baik di sesama anggota keluarga, akan terciptanya keinginan untuk menerapkan pola hidup sehat yang berujung terciptanya keluarga sehat. Jika semua keluarga menerapkan pola itu, akan terciptanya desa dan kelurahan yang sehat, kecamatan yang sehat dan provinsi yang sehat yang berujung bangsa yang sehat pula.
Jika mampu menciptakan suatu bangsa yang sehat, maka sangat diyakini produktivitas akan meningkat karena memiliki energi untuk berkarya. Karena itu, sangat wajar jika keluarga yang sehat adalah investasi bagi pembangunan sumber daya manusia, katanya.
Gatot menjelaskan, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 5/2010 telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan (RPJP-K) hingga tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kesehatan (RPJM-K) hingga tahun 2014.
Dalam dua rencana itu, diamanatkan pencapaian umur harapan hidup hingga 72 tahun dan penurunan angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000 kelahiran. Demikian juga dengan angka kematian ibu menjadi 118 per 100 ribu kelahiran serta persentase penurunan angka kekurangan gizi pada balita di bawah 15 persen.
Berbagai program yang telah ditetapkan pemerintah itu hanya akan tercapai jika mendapatkan partisipasi dari masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat. "Berbagai permasalahan kesehatan dapat diatasi jika masyarakat bias menerapkan perilaku hidup sehat," katanya.
Gatot juga menghimbau agar pemerintah daerah di tingkat lurah agar kembali menggerakkan budaya gotongroyong di lingkungan masing-masing. "Juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah silaturahmi," katanya.
Ia menyampaikan bahwa indeks kesehatan di Sumatera Utara jauh dibawah indeks nasional yaitu sekitar tiga persen. Untuk itu Gatot mengatakana akan melakukan komunikasi yang intensif dengan pihak legislatif agar kesehatan menjadi perhatian utama.
Dalam peringatan HKN ke-46 itu, Pemprov Sumut memberikan penghargaan terhadap 10 dokter, tenaga perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan masyarakat yang dikategorikan teladan dan memiliki peranan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah itu. Dalam surat keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/570/KPTS/2010 itu disebutkan, dokter yang menerima penghargaan itu adalah Kepala Puskesmas Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara dr. Sri Suryani Hasanah Harahap, Kepala Puskesmas Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan dr. Robin Lumban Tobing dan Kepala Puskesmas Aek Batu, Kabupaten Labuhan Batu Selatan dr. Lili Syahfitri Lubis.
Kemudian, tiga perawat yakni Bidan Koordinator Puskesmas Pintu Langit, Kota Padangsidempuan Elly Afrianti, Bidan Puskesmas aek Loba, Asahan Ayu Purnama Sari dan Perawat Imunisasi Puskesmas Simundol, Pdang Lawas Utara Dahlan. Setelah itu, ahli gizi Puskesmas Perbaungan, kabupaten Labuhan Batu serta tiga tenaga kesehatan masyarakat yakni pegawai Puskesmas Labuhan Bili, Labuhan Batu Mila Yusmita, pegawai Puskesmad Prapat Janji, Asahan dan tenaga farmasi Puskesmas Gunung Tua Nur Hidayah Ritonga. Untuk membantu kalangan penderita cacat, Dinas Kesehatan Sumut memberikan sejumlah alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar dan tongkat.
Ketika membacakan amanat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Gatot Pudjo Nugroho mengatakan, sebagai unit terkecil dalam suatu bangsa, keluarga merupakan wadah untuk berkomunikasi antara anggota keluarga.
Dengan komunikasi yang baik di sesama anggota keluarga, akan terciptanya keinginan untuk menerapkan pola hidup sehat yang berujung terciptanya keluarga sehat. Jika semua keluarga menerapkan pola itu, akan terciptanya desa dan kelurahan yang sehat, kecamatan yang sehat dan provinsi yang sehat yang berujung bangsa yang sehat pula.
Jika mampu menciptakan suatu bangsa yang sehat, maka sangat diyakini produktivitas akan meningkat karena memiliki energi untuk berkarya. Karena itu, sangat wajar jika keluarga yang sehat adalah investasi bagi pembangunan sumber daya manusia, katanya.
Gatot menjelaskan, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 5/2010 telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan (RPJP-K) hingga tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kesehatan (RPJM-K) hingga tahun 2014.
Dalam dua rencana itu, diamanatkan pencapaian umur harapan hidup hingga 72 tahun dan penurunan angka kematian bayi menjadi 24 per 1.000 kelahiran. Demikian juga dengan angka kematian ibu menjadi 118 per 100 ribu kelahiran serta persentase penurunan angka kekurangan gizi pada balita di bawah 15 persen.
Berbagai program yang telah ditetapkan pemerintah itu hanya akan tercapai jika mendapatkan partisipasi dari masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat. "Berbagai permasalahan kesehatan dapat diatasi jika masyarakat bias menerapkan perilaku hidup sehat," katanya.
Gatot juga menghimbau agar pemerintah daerah di tingkat lurah agar kembali menggerakkan budaya gotongroyong di lingkungan masing-masing. "Juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah silaturahmi," katanya.
Ia menyampaikan bahwa indeks kesehatan di Sumatera Utara jauh dibawah indeks nasional yaitu sekitar tiga persen. Untuk itu Gatot mengatakana akan melakukan komunikasi yang intensif dengan pihak legislatif agar kesehatan menjadi perhatian utama.
Dalam peringatan HKN ke-46 itu, Pemprov Sumut memberikan penghargaan terhadap 10 dokter, tenaga perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan masyarakat yang dikategorikan teladan dan memiliki peranan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah itu. Dalam surat keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/570/KPTS/2010 itu disebutkan, dokter yang menerima penghargaan itu adalah Kepala Puskesmas Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara dr. Sri Suryani Hasanah Harahap, Kepala Puskesmas Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan dr. Robin Lumban Tobing dan Kepala Puskesmas Aek Batu, Kabupaten Labuhan Batu Selatan dr. Lili Syahfitri Lubis.
Kemudian, tiga perawat yakni Bidan Koordinator Puskesmas Pintu Langit, Kota Padangsidempuan Elly Afrianti, Bidan Puskesmas aek Loba, Asahan Ayu Purnama Sari dan Perawat Imunisasi Puskesmas Simundol, Pdang Lawas Utara Dahlan. Setelah itu, ahli gizi Puskesmas Perbaungan, kabupaten Labuhan Batu serta tiga tenaga kesehatan masyarakat yakni pegawai Puskesmas Labuhan Bili, Labuhan Batu Mila Yusmita, pegawai Puskesmad Prapat Janji, Asahan dan tenaga farmasi Puskesmas Gunung Tua Nur Hidayah Ritonga. Untuk membantu kalangan penderita cacat, Dinas Kesehatan Sumut memberikan sejumlah alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar dan tongkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar