Keputusan penolakan itu disampaikan Ketua Komisi A, Hasbullah Hadi berdasarkan rapat tertutup komisi di Gedung Dewan, Selasa (8/3). Rapat yang dipimpinnya itu antara lain diikuti anggota Syamsul Hilal, Oloan Simbolon, Pasiruddin Daulay, Amarullah Nasution dan Khairul Fuad.
"Setelah semua melakukan kajian, mengumpulkan alasan-alasan yang kuat dan mempertimbangkansemua masukan, akhirnya kami putuskan menolak hasil seleksi Pansel itu. Kita tidak maumembahas "sampah" di komisi ini," kata Hasbullah kepada wartawan.
Rapat tertutup tersebut merupakan puncak dari upaya Komisi A menyelidiki indikasi kecurangandalam penetapan 15 nama calon anggota KIP oleh Pansel, dimana muncul dua pengumuman yangberbeda, yang juga dipublikasikan lewat media cetak.
Sebelumnya pada Januari lalu, Komisi A telah memanggil Pansel menanyakan seputar munculnya dualisme pengumuman. Saat itu, Pansel beralasan bahwa dualisme pengumuman karena kesalahan pengolahan data diakibatkan terganggunya sistem komputerisasi Pansel.
Pansel menyebutkan, saat komputer mati karena aliran listrik terputus, data hasil seleksi tiba-tiba teracak-acak. Sayangnya, panitia tidak sempat memperbaiki kesalahan data seleksi dan terlanjurdipublis lewat media massa. Pengumuman yang salah itu kemudian diperbaiki kembali, juga lewatmedia massa.
Namun Komisi A belum puas dengan penjelasan Pansel. Komisi A kemudian memanggil ahliteknologi komputerisasi dari Politeknik LP3I Medan dan Tricom, Selasa (8/3). Pada pertemuan itu,menguat sinyal bahwa dualisme pengumuman Pansel, diduga kuat sarat kecurangan.
Komisi A mempertanyakan soal alasan kesalahan pengumuman kepada ahli komputer dari sisiakademis. Menurut para ahli, tidak mungkin data teracak-acak jika pun listrik mati. Assisten wakil direktur LP3I Medan, Dian menyebutkan, kemungkinan kesalahan itu terjadi karena ulah operatornya.
Hal senada juga disampaikan Direktur LP3I, Akwanul Akmal. Menurutnya, komputer adalah seperangkat sistem yang diciptakan manusia dan menuruti perintah manusia itu sendiri. "Sangat tidak mungkin jika kesalahan itu dari komputer, tetapi kalau dibilang dari kesalahan manusia, itu sangat mungkin," katanya.
Bahkan Hartono dari Tricom menegaskan, komputer ibarat robot yang siap diperintah. Jika diperintahkan mengerjakan sesuatu, maka komputer bekerja sesuai perintah itu sendiri. "Saya berpendapat bahwa kesalahan itu bukan dari komputer, melainkan akibat ulah manusia itu sendiri," katanya.
Saat dicoba untuk meminta tanggapan dati ketua pansel, dalam hal ini pj Wali Kota Tebing Tinggi, Eddy Sofyan yang juga kepala Infokom Sumatera Utara tidak menerima panggilan telepon.
Sementara itu, Mohammad Hatta yang tergolong dalam Panitia Seleksi (pansel) KIP mengatakan belum bisa memberikan komentar untuk putusan rapat Komisi A tersebut.
Namun, secara pribadi ia mengatakan, apapun keputusan dewan harus didengar dan dihargai. "Tapi pansel harus rapat dulu, untuk menetukan sikap terhadap hal tersebut," katanya.
Jika keputusan tersebut sudah disampaikan ke pansel, Moh Hatta mengatakan pansel akan melakukan rapat untuk menentukan langkah selanjutnya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar