"Kita harapkan Plt Gubernur sebagai pembina Yayasan PRSU mengevaluasi kepengurusan agar ajang tahunan ini lebih memiliki gereget," ujar Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu di Medan, Rabu (6/4).
Ia mengatakan, sejauh ini pelaksanaan PRSU, termasuk yang tengah berlangsung di Medan, 18 Maret hingga 17 April 2011, cenderung masih monoton dan tanpa gereget.
"Semua itu bisa terjadi karena jajaran kepengurusan Yayasan PRSU tidak memiliki 'sense of belonging', 'sense of business' dan 'sense of responsibility'. Kita dapat melihat semua itu ketika meninjau PRSU, Selasa(5/4) malam," katanya.
Menurut dia, sudah belasan tahun PRSU digelar, tapi dari tahun ke tahun cenderung tidak ada perkembangan berarti. "Ketua yayasannya kita yakin sudah punya ketiga 'sense' itu, tapi tidak mampu 'di-break down' oleh jajaran di bawahnya. Karenanya kita minta gubernur bersama ketua yayasan segera mengevaluasi keberadaan kepengurusan di Yayasan PRSU," ujarnya.
Brilian sendiri mengaku sangat berharap ajang PRSU yang setiap tahun diikuti seluruh kabupaten/kota se-Sumut itu dipermanenkan, tidak hanya digelar secara temporer. "Harapan kita PRSU dipermanenkan sekaligus menjadi Taman Mini Sumatera Utara, dimana masing-masing kabupaten/kota menampilkan berbagai potensi daerah termasuk keragaman budaya dan etnis, pendidikan, sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata yang berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga Koordinator Komisi B HM Affan menilai, kelemahan ajang PRSU selama ini terletak pada promosi yang kurang intens. "Kelemahannya di promosi dan ini juga tanggung jawab kabupaten/kota," katanya.
Faktor yang perlu dibenahi, menurut dia, adalah kreativitas kabupaten/kota dalam menyajikan potensi daerah masing-masing. Menurut dia, juga tidak tertutup kemungkinan pihak Yayasan PRSU menggandeng pihak ketiga.
Sedangkan anggota Komisi B Syahrial Harahap menilai, keikutsertaan kabupaten/kota serta dinas/instansi dalam ajang PRSU terkesan hanya untuk memenuhi kewajiban dan tanpa kesungguhan.
"Kesannya hanya 'lepas rodi' (asal jadi, red) saja, tidak ada partisipasi penuh dari peserta. Yayasan sepertinya berusaha untuk maju, tapi kabupaten/kota dan dinas/instansi sepertinya tidak mendukung," katanya.
Pemprov Sumut, menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, harus dapat mengajak kabupaten/kota dan dinas/instansi lebih serius mengikuti setiap ajang PRSU. "Kalau tidak, PRSU akan tetap begini-begini saja," ujar Syahrial.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar