Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro bekerjasama dengan para ulama di Sumut untuk mengawal dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah.
Hal ini dilakukan sebagai bagian untuk terlaksananya pemerintahan yang baik. Demikian disampaikan Gatot dalam kata sambutannya di hadapan para ulama dalam acara silaturahim ulama Sumut dengan Kapolda Sumut, Irjen
Pol Wisjnu Amat Sastro dalam tema melalui silaturahim kita perkokoh semangat menegakkan Kamtimbas yang kondusif di Sumut, Jumat (8/4) di Gedung Raz Plaza Medan.
Gatot membeberkan, selama ini secara teknis diketahui persoalan banjir itu sangat mudah dituntaskan, tapi bila dibawa ke arah kebijakan untuk
dilakukan penyelesaiannya. Butuh pemikiran dan pertimbangan yang cepat serta bijaksana. Seperti dalam hal warga yang tinggal dibantaran
sungai.
Selama ini, sebutnya diketahui bahwa masyarakat yang tinggal di bantaran sungai sudah berulang kali diingatkan agar tidak mendirikan bangunan di wilayah tersebut. Karena, rawan banjir dan bisa menyebabkan kerusakan sempadan sungai.
Tapi, kenyataannya tidak juga
ditindak lanjut. "Untuk itulah, kami mengajak ulama untuk turun ke wilayah terkecil seperti sosialisasi dengan masyarakat tentang kebijakan pemerintah ini, semoga masyarakat lebih bisa menerimanya dan terwujudnya
pemerintahan yang baik," katanya.
Gatot menyebutkan, pertemuan ini sangat strategis dan sesuai ajaran Rasulullah, yakni membangun silaturahmi. Sebab, dengan kuatnya hubungan silaturahmi diantara kita semua, maka terwujud juga sebuah tataran ketertiban yang aman di Sumut.
Di tempat yang sama, Wisjnu mengatakan sekarang ini banyak sekali orang miskin, kemudian banyak keluhan di masyarakat yang belum dituntaskan. Hal inilah yang sering menjadi pemicu terjadinya konflik itu sendiri. Sebaiknya, sekarang ini saatnya untuk mengangkat kaum marjinal ke atas supaya hidup mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Melihat kondisi beberapa hari terakhir ini banyaknya kasus perampokan di Sumut, seluruh jajaran Poldasu untuk segera menggelar razia setiap harinya. Hal ini sebagai bagian untuk mencegah terjadinya kriminal,
seperti di wilayah rawan yang sering terjadinya perampokan.
"Saya sudah perintahkan ke Polres di Sumut untuk menggelar razia setiap harinya, tidak ada hari tanpa razia," kataya.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof Moh Hatta mengharapkan, hadirnya Kapoldasu yang baru ini banyak persoalan keummatan bisa ditangani, seperti pembakaran dua masjid di
Asahan, sejauh ini penangananya hanya sebata disebutkan akibat konsleting listrik. Tidak ada tindak lanjut lagi, padahal kalau mengenai rumah ibadah lainnya disebutkan aksi tersebut merupakan aksi teroris.
"Harusnya inilah yang segera ditindak lanjuti, sama seperti polisi menindak lanjuti kasus pembunuhan pengusaha di Kota Medan," katanya. (Adol Frian Rumaijuk)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar