Puluhan massa IMM yang dikomandoi Jahiddin Hidayat Daulay, dalam orasinya mengatakan bahwa pemerintahan SBY selalu menebar kebohongan kepada masyarakat. "SBY sudah tidak pantas lagi menjadi presiden karena rakyat Indonesia semakin miskin di masa pemerintahannya," teriak Daulay lantang melalui pengeras suara.
Kondisi sempat memanas karena aksi mereka sempat tidak ditanggapi. Mereka memaksa harus diterima ketua DPRD. Namun berhubung Ketua tidak ada, petugas keamanan tidak bisa menghadirkan Saleh Bangun.
Ketika akan mencoba masuk secara paksa, akhirnya perwakilan DPRD hadir yang diwakili oleh Syamsul Hilal anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, dalam statement nomor 105/A-1/II/2011 antara lain menyebutkan bahwa saat ini rakyat Indonesia dibawah kepemimpinan SBY selama enam tahun, masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, tak mampu bersekolah hingga ke perguruan tinggi bahkan tak mampu memenuhi kebutuhan dengan layak.
Mereka juga menyebutkan kalau akhir-akhir ini pemerintah kerap kali mengeluarkan statemen-statemen yang kebenarannya diduga bertolak belakang dengan kebenaran yang sesungguhnya sepeti meningkatnya ekonomi rakyat dan berkurangnya angka kemiskinan penduduk.
"SBY jangan jadi pembohong besar tapi jadilah pemimpin yang baik untuk rakyat. Jujur saja saat ini kami tidak bangga dengan SBY. Tapi kami bangga dengan satu hal, yakni bangga dengan keberanian berbagai media, baik cetak maupun elektronik yang senantiasa konsisten memberitakan kebenaran Indonesia kepada rakyat," kata Daulay dalam membacakan statemen itu.
Dalam tiga butir tuntutan yang disampaikan, DPD IMM Sumut meminta agar SBY jangan jadi pembohong besar, tapi jadilah pemimpin yang besar. SBY lebih baik turun sebelum rakyat menurunkannya dari presiden dan hentikan upaya pembungkaman terhadap media dan pers.
Syamsul Hilal dalam menyambut tuntutan massa mengatakan bahwa sikap kritis mahasiswa harus terus dijaga dan dipelihara karena mahasiswa salah satu pilar negara. Syamsul meminta agar staf dewan segera mengirimkan melalui faximile statemen tersebut ke Istana Presiden di Jakarta serta ke kediaman SBY di Cikeas.
Setelah melakukan aksinya dan diterima Syamsul Hilal, massa pun membubarkan diri dengan tertib.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar