Warga Desa Rumah Galoh Simpang Kutabuh Gunung Ambat, Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, Selasa (12/4) mendatangi kantor DPRD Sumatera Utara. Kedatangan mereka adalah untuk memperjuangkan kondisi jalan yang menghubungkan desa mereka dengan ibu kota kecamatan.
sejak tahun 2001 jalan sepanjang 24 km tersebut belum pernah diperbaiki. Sehingga kondisi jalan yang menjadi jalur utama keluar masuk beberapa desa tersebut sangat memprihatinkan. "Bahkan anak sekolah juga sudah terkendala berangkat ke sekolah," kata Benteng Sembiring warga yang bertemu dengan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Daerah yang sentra perekonomiannya berpusat pada pertanian ini mengakibatkan menurunnya tingkat perekonomian di daerah tersebut. Sudah beberapa kali usulan disampaikan kepihak pemerintahan, namun belum juga dilakukan perbaikan. "Saat terjadi longsor atau amblas, hanya diperbaiki sekedarnya saja," katanya.
Kondisi yang semakin parah setelah tiba musim hujan, tidak sedikit kecelakaan yang terjadi karena kondisi jalan. Untuk mencegah semakin banyak korban terjebak di jalan yang rusak, warga pun memblokir jalan provinsi tersebut sejak 4 April 2011 yang lalu.
Kondisi drainase juga menjadi faktor pendukung terisolirnya beberapa daerah di kecamatan Sei Binge tersebut. Jika terjadi hujan, maka jalan akan tergenang dan mengakibatkan jalan semakin tebal lumpurnya.
M Nasir anggota komisi D DPRD Sumatera Utara yang menerima kehadiran masyarakat tersebut mengatakan keluhan masyarakat itu sangat masuk akal. Karena memang kondisi infrastruktur jalan di Sumatera Utara dalam kondisi memprihatinkan.
Sehingga untuk itu, masyarakat diminta untuk membuat aoranpengaduan secara tertulis lengkap dengan kronogis kerusakan jalan, serta upaya yang telah dilakukan warga.
Saat M Nasir mencoba mengkonfirmasi kepada Camat Sei Bingei, kondisi itu sudah pernah diajukan dalam Musrenbang. Namun sayang, Bappeda Langkat justru menolak usulan tersebut. "Sangat kita sayangkan itu, seharusnya Bappeda harus tanggap," kata Nasir.
Beberapa desa yang terisolir akibat kerusakan jalan tersebut seperti Desa Telagah, desa Galuh, desa Gunung Ambat, dan desa Simpang Huta Buluh.
Di sisi lain, Nurul Azhar Lubis anggota DPRD Daerah Pemilihan Langkat mengatakan bahwa alokasi dana ke jalan provinsi dimaksud sudah pernah dimasukkan dalam anggaran. "Namun tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, tentu secara bertahap atau gradual," katanya.
Pembangunan di Sumatera Utara diharapkan akan dilakukan secara merata dan menyeluruh. Untuk itu, masyarakat tetap diminta untuk memeihara dan menjaga infrastruktur yang ada. Karena pembangunan akan berjalan jika masyarakat turut membantu dan mengawasi.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar