Peresmian akan di resmikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr Mohd Mahfud MD SH SU, Ketau Dewan Perwakilan Daerah RI H Irman Gusman SE MBA dan tokoh-tokoh Nasional dari berbagai Lembaga dan profesi lainnya.
Sejarah mencatat penegakan hukum dan keadilan pernah mengalami turbulensi dalam upaya memperjuangkan kesejahteraan hak dan keadilan masyarakat, Yayasan Rahmat memprakarsai pembangunan Monumen Nasional Keadilan Indonesia untuk terwujudnya cita-cita kehidupan masyarakat adil dan makmur.
Muonumen Nasional Keadilan ini dihiasi dengan 10 lambang yang menunjukkan penegakan keadilan. Yaitu:
Koin, mencerminkan kepedulian masyarakat kecil yang turut serta menegakkan keadilan dengan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat.
Tangan-tangan, mencerminkan kebersamaan pada satu tujuan mulia untuk menciptakan keadilan yang merata di seluruh Indonesia.
Rantai yang putus, mencerminkan lepasnya belenggu dari ketidakadilan, korupsi, kolusi, nepotisme, dan mafia hukum serta kezaliman yang merajalela di Indonesia.
Timbangan, mencerminkan keadilan yang semestinya merata.
Kuningan, mencerminkan jika keadilan ditegakkan bersinar akan seperti emas, tetapi jika diabaikan menjadi kusam dan tidak bermakna.
Kobaran Api, mencerminkan semangat keadilan yang tetap menyala selamanya.
Air, mencerminkan keadilan sebagai sumber kehidupan yang mutlak dibutuhkan, membawa kesejukan abadi, mengalir ke seluruh Indonesia.
Granit Hitam Emas dan Marmer Krim Putih, mencerminkan keindahan, kekokohan dan kesempurnaan serta nilai alami yang menyejukkan jika keadilan terwujud, nyata dan merata di Indonesia.
Acrilik Transparan, mencerminkan keadilan yang dapat dilihat dan dirasakan guna menunjukkan keterbukaan, keikhlasan dan kejujuran hati yang bersih tentang kenyataan dan kebenaran yang dilaksanakan dalam tugas dan tanggung jawab.
Batu Karang, mencerminkan kokohnya NKRI walaupun diterjang gelombang dan
dihantam badai masih tetap tegar, namun keadilan harus tetap ditegakkan.
Motif Keseluruhan, berbeda-beda dengan tujuan yang sama untuk menciptakan KEADILAN yang dapat mengangkat Citra Bangsa dan Negara, sekaligus akan MENYEJAHTERAKAN SELURUH MASYARAKAT INDONESIA.
Monumen Nasional Keadilan ini dibangun sejak peletakan batu pertama yang dilaksnakan tanggal 3 April 2010. Peletakan batu pertama di laksanakan oleh Prof Dr Bangir Manan SH MCL serta anggota MPR RI, DPR RI, DPD RI, DPRD Sumatera Utara, tokoh-tokoh Nasional dan berbagai profesi lainnya, Muspida Sumatera Utara, dan para tokoh masyarakat dari kalangan agama, akademisi, pengusaha, pemuda dan sebagainya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar